Kamis, 23 September 2010

Renungan Masa Depan

Sahabat!
Taukah kalian akan makna kematian?
waktu2Ya, kematian merupakan hal yang biasa kita jumpai tetapi kematianjuga masih merupakan momok bagi kita jika seandainya kematian itu terjadi pada diri kita. Sadarlah, kematian akan datang pada kita karena perlahan setiap detik, menit, jam, hari yang kita punya di dunia berkurang. Dunia tidak dapat menampung kita selamanya karena duniapun tidak akan abadi.

Lalu setelah mati?
Kematian bukan sebuah akhir perjalanan. Memang, sebuah akhir perjalanan di dunia tetapi juga sebuah awal perjalanan menuju “masa depan” yang kekal. Perjalanan yang sangat berat yang harus kita tempuh sendiri tanpa ditemani keluarga, teman-teman. Mempertanggungjawabkan dan menerima konsekwensi atas semua yang telah dilakukan di dunia.

Sekilas, tulisan di atas mungkin sama saja dengan yang lainnya. Tapi, lihatlah “masa depan” itu. Sekarang kita bisa menghabiskan waktu sesuka kita. Tapi,ketika semua kegiatan kita hanyalah hura-hura, semuanya tidaklah berarti jika kita merenungi akan masa depan kita. Tidak akan berdampak pada masa depan.

Sahabat, bukan maksud saya untuk membuat kalian takut, menyalahkan takdir atau bahkan Tuhan atas hal yang akan menimpa kita tapi saya hanya ingin kita semua sadar akan hal ini. Menyesali keadaaan malah akan memperburuk kita. Saya tidak akan menyuruh kalian untuk segera bertobat karena tujuan saya menulis seperti ini tidaklah untuk itu. Kalian sendirilah yang tau pilihan mana yang akan kalian pilih nantinya. Jalanai saja apa yang ada dan ingat selalu akan “masa depan” itu.

Artikel Kiriman

Sahabat Esti Gumansuci

esti_gumansuci@ymail.com

Read More...

Karya Ilmiah

Di ruang perpustakaan sekolah sedang terjadi diskusi yang serius antara guru dengan seorang muridnya yang kepingin banget jadi anggota LKIR.

Guru : Apa yang dapat kamu sumbangkan untuk LKIR sekolah kita?

Murid: Sebuah penemuan dari penelitian yang saya lakukan sendiri.

Guru : Apa itu?

Murid: Menggabungkan (stek) 2 jenis tumbuhan yang sangat berlainan species. Dan ternyata berhasil.

Guru : Apa 2 jenis tumbuhan itu…?

Murid: Kelapa dan singkong.

Guru : Terdiam, sepertinya tidak percaya. Lalu apa yang terjadi dengan kedua tumbuhan itu? รข€

Murid: Jadi getuk.

Langsung sang guru menjitak kepala muridnya itu dengan sukses.

Read More...

Keep Away From Maksiyat

Mudahnya seorang bermaksiat, bisa jadi karena dia menganggap ringan maksiat tersebut. Apalagi bila dia punya slogan, “Saya kan manusia, tempat salah dan lupa. Jadi wajar dong kalo saya punya dosa, wajar pula kalo saya bermaksiat…” Maka hati akan tertutup oleh hidayah dan lebih mudah memandang maksiat sebagai sesuatu yang ringan dan enteng-enteng saja.

Padahal dampak maksiat itu banyak loh. Pertama, dia akan terhalang oleh ilmu yang bermanfaat. Ilmu itu cahaya, tetapi bagi mereka susah ditembuh oleh cahaya ini. Sehingga hatinya gelap, tertutup oleh masuknya ilmu. Jadi kalau kita selama ini susah nyantol kalao ikut pengajian, susah ngapal hadits sama ayat quran, mungkin saja karena maksiat kita udah tertalu tebel. Jadi harus ada kerja bakti bersih bersih hati.

Kedua, dia akan jauh dari rejeki yang barakah. Hidupnya sempit, rejeki menjauh dan susah. Karena sesungguhnya seorang hamba akan terhalang dari rizki dikarenakan maksiat yang dilakukannya.

Ketiga, Gelisah dalam hati. Gemuruh gaduh tak henti-henti, menari-nari di kepingan hati. Membuat gundah gulana karena takut adanya siksa. Membuat hidup terbayang-bayang dosa yang gedenya melebihi raksasa. Tidak ada ketenangan sama sekali.

Keempat, Hilangnya ketaatan. Ia akan terhalang dari ketaatan ketaatan yang lain kepada Allah. Setiap kali dia bermaksiat, maka setiap kali itu pula dia melanggar perintah Allah. Ketaatan satu persatu menjauh dari dirinya. Sehingga jiwanya gamang setiap saat. karena ia tidak mampu mendekat Allah dengan baik.

Kelima, Kemaksiatan akan melahirkan kehinaan.Kemuliaan itu hanya ada pada Allah, maka kalau kita ingin mendapatkan kemuliaan, kita harus taqarrub kepada Allah. Menjauhi maksiat dan menjadi hamba yang mau mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga catatan kecil ini bermanfaat buat kita semua.

Read More...

Selasa, 21 September 2010

Motivasi Belajar

Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan.

Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.


Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.

Apa saja, sih, faktor-faktor yang membedakan motivasi belajar seseorang dengan yang lainnya?

Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak memberikan penjelasan mengapa terjadi perbedaaan motivasi belajar pada diri masing-masing orang, di antaranya:
  • Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat seksual
  • Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
  • Perbedaan kasih sayang atau afeksi (love needs) yang diterimanya
  • Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil atau rumah mewah, jabatan, dan lain-lain.
  • Perbedaan aktualisasi diri (self actualization), tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Stimulus motivasi belajar

Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
  • Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
  • Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.

Tips-tips meningkatkan motivasi belajar

Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.


Yuk, ikuti tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
  • Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
    Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.

    Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.

    Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
  • Belajar apapun
    Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
  • Belajar dari internet
    Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.

    Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
    Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.

    Cari motivator
    Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup. Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahkan atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.

    "Resep sukses: Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap." --William A. Ward


www.anneahira.com
Read More...

Senin, 20 September 2010

It's beginning...

Alhamdulillah....
Blognya sudah jadi, ternyata mudah juga ya. langkah selanjutnya adalah menentukan apa yang harus ditampilkan dalam blog ini. mmmmm...... apa ya??? (give comment) Read More...