Kamis, 23 September 2010

Keep Away From Maksiyat

Mudahnya seorang bermaksiat, bisa jadi karena dia menganggap ringan maksiat tersebut. Apalagi bila dia punya slogan, “Saya kan manusia, tempat salah dan lupa. Jadi wajar dong kalo saya punya dosa, wajar pula kalo saya bermaksiat…” Maka hati akan tertutup oleh hidayah dan lebih mudah memandang maksiat sebagai sesuatu yang ringan dan enteng-enteng saja.

Padahal dampak maksiat itu banyak loh. Pertama, dia akan terhalang oleh ilmu yang bermanfaat. Ilmu itu cahaya, tetapi bagi mereka susah ditembuh oleh cahaya ini. Sehingga hatinya gelap, tertutup oleh masuknya ilmu. Jadi kalau kita selama ini susah nyantol kalao ikut pengajian, susah ngapal hadits sama ayat quran, mungkin saja karena maksiat kita udah tertalu tebel. Jadi harus ada kerja bakti bersih bersih hati.

Kedua, dia akan jauh dari rejeki yang barakah. Hidupnya sempit, rejeki menjauh dan susah. Karena sesungguhnya seorang hamba akan terhalang dari rizki dikarenakan maksiat yang dilakukannya.

Ketiga, Gelisah dalam hati. Gemuruh gaduh tak henti-henti, menari-nari di kepingan hati. Membuat gundah gulana karena takut adanya siksa. Membuat hidup terbayang-bayang dosa yang gedenya melebihi raksasa. Tidak ada ketenangan sama sekali.

Keempat, Hilangnya ketaatan. Ia akan terhalang dari ketaatan ketaatan yang lain kepada Allah. Setiap kali dia bermaksiat, maka setiap kali itu pula dia melanggar perintah Allah. Ketaatan satu persatu menjauh dari dirinya. Sehingga jiwanya gamang setiap saat. karena ia tidak mampu mendekat Allah dengan baik.

Kelima, Kemaksiatan akan melahirkan kehinaan.Kemuliaan itu hanya ada pada Allah, maka kalau kita ingin mendapatkan kemuliaan, kita harus taqarrub kepada Allah. Menjauhi maksiat dan menjadi hamba yang mau mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga catatan kecil ini bermanfaat buat kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar